Senin, 10 Juni 2013

Tugas Ke-4


TKI Penyumbang Devisa Tebesar Ke Negara
Ternyata tenaga kerja Indonesia (TKI) adalah penyumbang dana terbesar ke negara kita. Mereka menyumbang sekitar US$ 4,37 miliar atau sekitar Rp 39,3 triliun setiap tahunnya.

Menurut Kepala Biro Humas dan Luar Negeri Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bachtiar Arif mengatakan, jumlah TKI yang telah ditempatkan di 46 negara tujuan dalam 5 tahun terakhir mencapai angka 3,01 juta yang berasal dari 19 provinsi dan 156 kota/kabupaten di Indonesia. Kawasan penempatan TKI terbesar berada di Asia Timur Tengah dan Pasifik.

Berbagai pihak yang terlibat dalam proses penempatan TKI baik Lembaga Pemerintah maupun Swasta. Penempatan TKI di Luar negeri menambah pendapatan devisa negara yang mencapai Rp. 39,3 triliun. Kontribusinya lebih besar daripada migas dan tidak pernah turun. Sebenarnya diperkirakan angka ini bisa mencapai lebih tinggi lagi mengingat banyaknya TKI yang tidak resmi.

Pada tahun 2008, Endang Setianingsih (BNP2TKI), mengatakan “Total remitansi yang dapat dihasilkan oleh para TKI ilegal dapat mencapai sepertiga dari jumlah resmi”.

Menurut kajian ILO, remitansi yang dikirimkan oleh para TKI belum digunakan secara maksimal oleh para keluarganya. Mereka belum menggunakan uang tersebut untuk pengembangan usaha, melainkan membelanjakannya untuk keperluan sehari-hari, seperti makanan dan minuman.

ILO berharap, pendidikan keuangan dan pengembangan usaha dapat menjadi salah satu bahasan dalam pelatihan tenaga kerja. Selain itu, akses yang lebih baik terhadap layanan dan informasi keuangan sangat penting guna memastikan uang kiriman tersebut dapat dipergunakan untuk menabung dan investasi. (Sumber : detik.com - kompas.com th.2008)

Komentar :
Adelia Larasati (20212145)
Salah satu penyumbang devisa pada negara selain dari pariwisata, migas, dan hubungan kerja sama antar negara, yaitu adalah TKI. Saat ini jumlah TKI yang bekerja diluar negeri (kebanyakan di daerah Timur Tengah) sudah mencapai ratusan bahkan jutaan. Itupun belum termasuk para TKI yang tidak resmi. Namun yang sangat disayangkan, banyak TKI yang nasibnya kurang baik selama di perantauan. Misalnya, disiksa, diperlakukan dengan perlakuan yang tidak manusiawi. Dan sayangnya, upaya pemerintah untuk mensejahterakan para TKI pun masih belum maksimal. Tak jarang banyak TKI yang pulang ke negara asal sudah dengan keadaan tidak bernyawa. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah untuk lebih memperhatikan kembali nasib para TKI, karena sumber devisa terbesar justru berasal dari para TKI.


Fathria Dwi Utami (22212801)
Karena tenaga kerja Indonesia (TKI) merupakan penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia, seharusnya pemerintah bisa memaksimalkan devisa tersebut dengan cara memberi pelatihan kepada para TKI. Tidak hanya pelatihan sesuai dengan pekerjaan mereka, tetapi juga pelatihan tentang bagaimana cara mengelola penghasilan agar bisa dimanfaatkan lebih dan tidak hanya sekedar untuk konsumsi semata. Selain itu, pemerintah juga harus mengambil tindakan karena banyak tempat lembaga penempatan TKI yang masih ilegal. Karena lembaga penempatan yang ilegal tersebut biasanya lebih mementingkan keuntungan daripada perlindungan hukum untuk para TKI. Semoga pemerintah bisa lebih mengayomi para masyarakat yang berniat menjadi TKI di luar negeri, agar mereka ikut ke lembaga yang sudah resmi. Sehingga mereka diberi perlindungan hukum dan tentunya devisa yang masuk bisa semakin bertambah.

Triana Dewi Kartika (27212468)
Kita semua tau bahwa tenaga kerja Indonesia kita yang berada diluar negeri adalah penyumbang devisa terbesar untuk negara kita. Mereka menyumbang sekitar US$ 4,37 miliar atau sekitar Rp 39,3 triliun setiap tahunnya. Jumlah ini bisa bertambah lebih besar lagi apabila semua tki resmi, sayangnya banyak tki yang tidak resmi (illegal). Adanya tki yang illegal ini bisa jadi dikarenakan mereka tergiur dengan penghasilan teman-teman mereka yang sudah bekerja disana dan mereka pun ingin bekerja disana, namun proses seleksi, pelatihan dan pemberangkatan tki yang  memakan waktu lama akhirnya mereka-mereka nekat berangkat secara illegal. Akhir-akhir ini banyak tki (urusan rumah tangga)  terkena kasus penyiksaan yang dilakukan oleh para majikannya, harusnya pemerintah Indonesia memberi jaminan keselamatan terhadap para pahlawan penyumbang devisa negaranya ini.
Nancy Olivia (25212228)
( TKI ) Tenaga Kerja Indonesia adalah salah satu penyumbang dana terbesar ke negara indonesia, sekitar Rp. 39,3 triliun setiap tahun TKI menyumbang ke devisa negara. Saya rasa itu patut kita banggakan karena kita sering memandang seorang TKI sebelah mata dengan kata lain, menganggap pekerjaan TKI hal yang tidak penting dan tidak bermutu, tapi nyatanya dari pekerjaan TKI-lah yang mampu memberikan devisa terbesar ke dalam negeri, dan bisa dibandingkan ke bidang pariwisata dan migas untuk hubungan kerja sama antar negara. Tetapi banyak juga TKI yang status illegal atau tidak mempunyai surat-surat resmi dari negara untuk dapat bekerja ke luar negeri. menurut kajian ILO, remitansi yang dikirimkan oleh para TKI belum digunakan secara maksimal oleh keluarganya. oleh karena itu perlu ada pendidikan sebelum para TKI ini dapat bekerja di luar negeri khususnya pendidikan tentang bagaimana cara menggunakan uang yang dikirim para TKI untuk keluarganya agar bisa dikembangkan lagi untuk modal usaha, ditabung atau di investasikan untuk jangka panjang bila sewaktu-waktu para TKI itu tidak bekerja lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar