PERBANDINGAN AKUNTANSI DI AMERIKA,
EROPA, DAN ASIA
A. Analisa Komparatif Akuntansi di Amerika, Eropa, dan Asia
Amerika Serikat
Sistem akuntansi di Amerika Serika
sangat mirip dengan di Inggris, mungkin ini sebagai dampak dari sejarah dan
hubungan investasi diantara kedua negara tersebut. Sama halnya dengan bahasa
dan sistem hukum dari Amerika Serikat yang berasal dari Inggris, jadi sebagai
bapak pendiri sistem akuntansi Amerika Serikat, termasuk pelopor seperti Arthur
Young (lulusan universitas Glasgow tahun 1880-an). Meskipun demikian Amerika
Serikat lebih banyak mengadaptasikan dibandingkan dengan menerima tradisi
akuntansi Inggris. Di Amerika Serikat, akuntansi lebih
fokus pada perusahaan besar dan ketertarikan investor, kebutuhan kreditor dan
pengguna yang lainnya. Informasi yang relevan untuk kebutuhan bisnis adalah
subyek puncak untuk batasan kemampuan kembali. Pasar
sekuritas berpengaruh dominan terhadap peraturan akuntansi di Amerika Serikat.
Keamanan dan perlindungan investor diatur dan diwajibkan pada tingkat
pemerintah federal di bawah Securites Act of 1933 dan Securities Act of 1934.
The Securites and Exchange Commision (SEC) didirikan
dengan toritas yang sah untuk mewajibkan hukum dan rumus sekuritas sama halnya
dengan mewajibkan standar akuntansi. Meskipun, SEC diperkenalkan sebagai
otoritas prinsip-prinsip akuntansi diterima umum ( Generally Aceppted
Accounting Principles / GAAP) yang dijadikan standar oleh Financial Accounting
Standards Board (FASB), yang didirikan pada tahun 1973. FASB merupakan
pendekatan yang sangat terbukauntuk seting standar yang dikenal sebagai operasi
"in the sunshine" Semua pertemuan terbuka untuk umum, dan berbagai
opini dicari dalam kerumitan "due process" untuk memastikan bahwa
kepentingan publik telah dilayani dengan baik. Untuk membantu merumuskan
standar-standar baru dan meningkatkan yang telah ada. FASB telah mengembangkan
konsep kerangka kerja yang eksplisit mengenai objektivitas dan kualitas
karakteristik untuk pelaporan keuangan. FASB mengumumkan Statement of Financial
Accounting Standards (SFAS). Standar FASB sangat detail dan juga banyak
perbandingan, contohnya StandarInggris.
Eropa
Eropa
Tradisi
akuntansi di Jerman memberikan pilihan pada keperluan informasi untuk kreditor
dan otoritas perpajakan. Dalam Studi terakhir Black and White (2003) memberikan
bukti bahwa item-item neraca seperti nilai buku ekuitas lebih bernilai relevan
daripada pendapatan di Jerman. Dalam banyak orientasi investor Amerika serikat.
Pendapatan lebih bernilai relevan daripada nilai buku equitas. Meskipun
demikian, Perusahaan besar yang terdaftar khususnya MNEs sekarang mengarah
untuk pelaporan pemegang saham perusahaan. Hukum
perusahaan terlihat sebagai pengaruh utama dalam akuntansi Jerman. Sistem yang
legal disusun dengan ketat dan merupakan yang paling menentukan karena
berdasarkan sistem hukum romawi sebagai lawan dari sistem anglo amerika.
Tradisi keseragaman dalam akuntansi telah mendominasi Jerman, dan telah
memimpin perkembangan keseragaman akuntansi di Prancis.
Hukum perpajakan Jerman juga
berpengaruh kuat dalam sistem akuntansi. Oleh karena itu setiap pinjaman dan
pengurangan untuk pajak harus dibebankan ke akun tahunan.
Profesi akuntan relatif kecil dan pengumuman
profesional mempunyai status yang kurang. Bursa efek Jerman tetap relatuf
kecil, mencerminkan kenyataan bahwa sumber finansial yang utama berasal dari
bank sepanjang kepentingan pemerintah dan keluarga. Perusahaan yang terdaftar
dibursa efek sedikit tertutup dan ditahan oleh kepentingan kelompok. Meskipun
demikian bursa efek menjadi lebih penting di Jerman dan banyak perusahaan
multinasional Jerman terdaftar di bursa efek amerika. Hal ini mempengaruhi
kebiasaan pelaporan perusahaan dan mendukung beberapa pengungkapan informasi.
Kode komersial yang mengatur secara detail mengenai
kebutuhan akuntan dalam perusahaan perseroan terbatas. Hal ini telah diatur
oleh Accounting Directives Law of 1985. yang mengimplikasikan EU Fourth and
Seventh Directives. Pada prakteknya peraturan perpajakan menjadi lebih dominan
dalam isu akuntansi. A German Accounting Standar Board yang didirikan mirip
dengan FASB di Amerika Serikat dan kode komersial mengeluarkan peraturan yang
mengijinkan akun konsolidasi bisa disiapkan dalam basis amerika. German
mengadopsikan IFRS untuk perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek mulai tahun
2005 sebagai bagian dari peraturan uni eropa. Swiss
Kebanyakan mirip dengan Jerman, tradisi akuntansi di
Swiss memberikan informasi untuk keperluan kreditor dan otoritor. Meskupun,
pertumbuhan pasar sekuritas Swiss berkembang, dan banyak perusahaan besar swiss
mencari modal di pasar keuangan internasional. Akibatnya pertumbuhan perusahaan
besar membuat pengungkapan informasi semakin ektensive dan konsisten dengan
praktek yang diterima secara internasional. Kerahasiaan Swiss dikenal didunia,
tentu saja akuntansi swiss diantara konservatif dan kerahasiaan di Eropa dan di
dunia sekarang. Seperti di Jerman praktek akuntansi swiss didominasi oleh hukum
perusahaan dan peraturan perpajakan. Dengan ukuran yang kecil dan baru level
awal dari penyesuaian standar akuntansi. Meskipun demikian waktu telah
berubahwalau agak lambat dan perusahaan swiss meningkatkan kompetisi dalam
bisnis dan pasar keuangan internasional. Hukum perusahaan juga telah diubah
sesuai dengan EU Fourth and Seventh Directives dan sebuah badan standar
akuntansi juga telah didirikan untuk membuat pelaporan akuntansi untuk
perusahaan swiss. Hukum komersial swiss yang ada
sekarang memberikan prinsip umum dari praktek pembukuan dan diikuti oleh semua
perusahaan sama halnya dengan peraturan khusus untuk perseroan terbatas.
Meskipun aturan akuntansi ini sangat konservatif dan fokus utamanya untuk
kepentingan kreditor. Fitur yang esensial dari hukum adalan fokus dengan
perawatan modal . Sehingga biaya historis berada diatas batas penilaian, disaat
yang bersamaan tidak ada yang menentukan batas bawah. Lebih dari itu, hanya
terdapat pengungkapan informasi yang sedikit bagi para pemegang saham.
Pengidentifikasian atas ketidakpuasan ini diangkat
dalam proposal untuk reformasi hukum perusahaan pada tahun 1983 tapi didalam
filosofi hukum seharusnya memberikan prinsip yang umum dan pemikiran yang
liberal untuk pelaporan keuangan yang disajikan. Tradisi Swiss yang kuat
tentang demokrasi konservatisme bawaan dari negara swiss, tidak mengejutkan
bahwa reformasi yang diusulkan tersebut memerlukan waktu yang lama untuk di
implementasikan. Hukum baru yang lebih objektif disetujui pada tahun 1992,
termasuk peningkatan pengungkapan informasi kepada investor dan perlindungan
para pemegang saham. Selama reformasi hukum perusahaan
profesi akuntansi dinaikkan dan dikembangkan sesuai dengan standar akuntansi,
yang sebagian besar di inspirasikan oleh model FASB di Amerika. Pada 1984
melalui inisiatif dari Swiss Institute of Certified Accountants, didirikanlah
The Foundation fo Accounting and Reporting Recomendation. Organisasi ini
mensupervisi standar akuntansi internasional yang independen, dengan basis
anggota yang luas yang membuat rekomendasi terhadap akuntansi keuangan dan
pelaporan. Rekomendasi ini berniat untuk meningkatkan kualitas akuntan di Swiss
dengan menyatukannya dengan hukum perusahaan. IFRS menjadi mandataris bagi
perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek mulai tahun2005.
Asia
tradisi akuntansi di Jepang lebih
condong kea rah kebutuhan innformasi dan prioritas kreditor dan petugas pajak.
Pemerintah telah menjadi pengaruh utama dalam segala aspek akuntansi di Jepang.
Pertaturan komersial, yang dibuat setelah peraturan komersial Jerman pada abad
ke 19 dikenalakan pada tahun 1890 dengan tujuuan melindungi kreditor. Setelah
PD II, peraturan perdangangan direvisi untuk melindungi kepentingan investor,
mengikuti praktek AS. Lebih jauh lagi di tahun 1948, sekuritas dan hukum
perdagangan baru dikenalkan, dengan mengikuti UU sekuritas AS tahun 1933 dan
1934, untuk melindungi investor diperusahaan public yang terdaftar dalam bursa
saham atau dengan saham yang diperjualbelikan di Over-The Counter Market. Hukum
Pajak prusahaan adalah faktor utama lain, if not over riding. Pengaruh atas
praktek pengukuran pendapatan dalam pengembalian pajak perusahaan harus
didasarkan pada akun tahunan yang dikeluarkan oleh pemegang saham. Mirip
seperti Perancis dan Jerman, tax deductible expenses termasuk depresiasi tidak
bisa diklaim untuk tujuan pajak kecuali mereka dikenakan di akun perusahaan
perseorangan. Terdapat tendensi menuju arah akuntansi yang sangat konservatif
di Jepang. Institusi pemerintah terlibat secara langsung dalam pengaturan
standar akuntansi. BADC, yang mana menetapkan Standar Akuntansi Keuangan untuk
perusahaan Bisnis, adalah sebuah badan advisor dengan MOF. MOF bertanggung
jawab untuk hukm sekuritas dan perdangangan. Disisi lain, menteri hukum bertanggungjawab
terhadap aplikasi dari Peraturan Perdangangan. Dengan sistem akuntansi dibawah
yuridikasi dua institusi pemerintah, dimana tidak ada penyatuan pendekatan kea
rah regulasi. Faktanya, sejumlah besar perushaan yang ikut kedalam bursa saham
harus menyiapkan dua set laporan keuangan satu untuk peraturan perdagangan dan
yang lain untuk hukum seluritas dan perdagangan. Meski perbedaan bentuk
presentasi lebih penting dari pada perbedaan isinya peraturan perdagangan juga
mensyaratkan laporan keuangan nonkonsolidasi. Disisi lain hukum sekuritas dan
perdagangan mensyaratkan laporan keuangan nonkonsolidasi dan audit independen.
Tetapi persyaratan seperti itu ddianggap sebagai informasi tambahan untuk akun
perusahaan induk. Akuntansi untuk kombinasi bisnis telah menjadi sumber
kecemasan di Jepang karena sifat alami unik yang dimiliki oleh bisnis keiretsu
dibentuk sebagai kombinasi bisnis yang mana ada sistem direktorat terkunci dari
bentuk bisnis yang bertujuan untuk bekerjasama dalam keiretsu adalah Bank Pembangunan,
Manufaktur, supplier dan sebagainya. Ada pemegang saham terkunci yang bukan
pemilik utama, tetapi mempengaruhi kontol perusahaan di Keiretsu. Ekonomi
Jepang telah berjuang beberapa tahun terakhir, Keiretsu juga telah lebih
terbuka untuk melakukan bisnis dengan entitas bisnis lainnya.
B. Standar dan Praktek Akuntansi di Amerika, Eropa, dan
Asia
Dalam
perkembangannya, terdapat banyak dan berbedanya standar akuntansi yang berlaku
sehingga menimbulkan masalah dalam keterbandingan laporan keuangan. Kondisi ini
tentu dapat dipahami karena dalam proses penyusunan standar akuntansi di suatu
negara tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lokal suatu negara
(Wolk et al., 2001: 4) mengatakan “economic conditions have
an impact upon both political factors and accounting theory”. Hal ini yang
menyebabkan standar dan praktik akuntansi di tiap-tiap negara terdapat
perbedaan.
ü Standar Akuntansi Internasional
Standar Akuntansi
Internasional (International Accounting Standards/IAS ) disusun
oleh empat organisasi utama dunia. Organisasi tersebut yaitu Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC),
Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi
Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang
dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga
independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan
mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et
al., 1999).
Komisi Masyarakat
Eropa (EC) menekankan negara-negara anggota untuk menggunakan standar akuntansi
internasional guna memasuki pasar modal pada banyak negara, sehingga mengurangi
masalah operasional perusahaan multinasional dalam skala internasional.
Penerapan standar akuntansi internasional di Eropa lebih bermotif untuk
mempermudah jalan masuk ke pasar modal di banyak negara, khususnya Amerika
Serikat dan negara-negara lokasi anak perusahaan. Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC) bertujuan untuk mengembangkan konsensus
internasional, pertukaran informasi penyusunan standar baku untuk melindungi
investor, dan pengawasan yang memadai dalam pasar modal.
Federasi Akuntansi
Internasioanal (IFAC) bertujuan untuk pengembangan profesi dan harmonisasi
standar akuntan di seluruh dunia guna memberikan jasa yang konsisten dan
memiliki kualitas yang tinggi guna kepentingan masyarakat (Choi, et al.,
1999).
Contoh Standar
Akuntansi di Beberapa negara adalah sebagai berikut:
1. Indonesia
(di Benua Asia) memiliki Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI)yang mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)sebagai satu-satunya
standar yang diterima sebagai “bahasa bisnis” perusahaan-perusahaan di
Indonesia.
2. Amerika
Serikat memiliki Generally
Accepted Accounting Principles(GAAP) yang dirilis oleh Financial Accounting Standard
Board (FASB).
3. Uni
Eropa memiliki International
Accounting Standard (IAS) yang
kini menjadi International
Financial Reporting Standard (IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) dan seterusnya.
ü Praktek
Akuntansi Internasional
Kebutuhan dari pemakai laporan keuangan berbeda-beda sebagai contoh,
kebutuhan dari negara-negara common law yaitu Amerika Serikat
dan negara-negara persemakmuran Inggris yang berbeda dengan kebutuhan dari
negara-negara code law seperti Perancis, Italia, Jerman,
Spanyol, Belanda (Choi, et al., 1999), dan Akuntansi Perkoperasian
di Indonesia yang belum tentu dibutuhkan di Amerika Serikat (Arja Sadjiarto,
1999). Meskipun banyak kritik terhadap standar akuntansi internasional, banyak
pula dukungan terhadap standar akuntansi internasional. Hal ini karena beberapa
organisasi peminjam internasional mendorong digunakannya standar akuntansi yang
diterima secara internasional dan badan-badan pengawas pasar modal
internasional semakin menuntut penggunan standar akuntansi internasional.
Seperti halnya tekanan dunia internasional untuk mengadopsi standar akuntansi
internasional, sebagai contoh tuntutan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia
yang mengharuskan standar akuntansi keuangan yang sejalan dengan standar
akuntansi internasional (Asian Development Bank Report, 2003). Standar
Akuntansi Internasional oleh beberapa organisasi tersebut diharapkan dapat
mengatur praktik-praktik akuntansi secara internasional.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa pengaruh Amerika
Serikat dalam kancah internasional sangat kuat dalam hampir segala
aspek kehidupan, acapkali kita sulit membedakan mana yang internasional dan
mana yang Amerika. Faktanya, dalam dunia akuntansi saat ini standar akuntansi
yang berlaku di Amerika Serikat yang disusun oleh Financial Accounting
Standards Board (FASB) diikuti oleh beberapa negara, baik secara
langsung maupun modifikasi. Sementara Internasional Accounting Standards (IASs),
yang dikeluarkan olehInternational Accounting Standards Committee (IASC),
belum diikuti oleh semua negara, bahkan oleh negara-negara anggota yang
tergabung dalam IASC tersebut.
Namun sejauh ini yang leading menjadi
standar acuan adalah International Financial Reporting Standards (IFRS)
yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB).
IASB adalah badan pengatur standar dariInternational Accounting
Standards Committee Foundation, sebuah lembaga independen
nirlaba internasional yang bergerak di bidang pelaporan keuangan yang berkedudukan
di Inggris. Saat ini, lebih
dari 100 negara telah diwajibkan atau membolehkan penerapan IFRS
dan diperkirakan akan semakin banyak negara di dunia menggunakan IFRS. Bahkan 10
negara yang pasar modalnya sudah mendunia telah melakukan konvergensi ke IFRS,
yaitu, Jepang, Inggris, Perancis, Kanada, Jerman, Hongkong,
Spanyol, Switzerland, Australia, termasuk Amerika Serikat sudah menyatakan
akan melakukan konvergensi ke IFRS.
Untuk Indonesia, Pada periode 1973-1984, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk Komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untukmenetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian
dikenal dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
Pada periode 1984-1994, komite PAI melakukan revisi secara mendasarPAI
1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia
1984 (PAI1984). Menjelang akhir 1994, Komite standar akuntansi memulai suatu revisibesar atas prinsip-prinsip akuntansi Indonesia
dengan mengumumkanpernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan menerbitkan interpretasiatas standar tersebut.
Revisi tersebut menghasilkan 35 pernyataan standar
akuntansi keuangan, yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.
Pada periode 1994-2004, ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke IFRS, halini ditunjukkan
Sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite StandarAkuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standardssebagai dasar untuk membangun standar
akuntansi keuangan Indonesia. Danpada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi
baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS.
Beberapastandar diadopsi dari US GAAP
dan lainnya dibuat sendiri.
Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, Sejaktahun 1995 sampai tahun 2010, buku
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terusdirevisi secara berkesinambungan,
baik
berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Proses
revisi dilakukan sebanyak enam kali yaknipada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1Juni 2006, 1 September 2007, dan versi 1 Juli 2009. Pada tahun 2006 dalamkongres IAI (Cek Lagi nanti) X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi
penuhIFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu
adalah taat penuhdengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannyaternyata tidak mudah. Sampai
akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsibaru mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar.
Sumber
:
Choi, Frederick D.S and Gary K.
Meek. 2010. International Accounting. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta
Heri
Sukendar, W. Konvergensi Standar Laporan Keuangan Ke Standar Pelaporan Keuangan
Internasional-Journal the winner, Vol.10 No.1, Maret 2009:10-21.
Universitas Bina Nusantara. (Diakses Pada, 23 Maret 2016. 23:00 WIB).
Tulisan ini Adalah
Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama : N.
Olivia
Dosen : Jessica
Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar