Jumat, 24 Juni 2016

Akuntansi Internasional

Tugas Essay


Motivasi Kerja Mahasiswa Jurusan Akuntansi Setelah Mempelajari Bidang-Bidang Akuntansi 

Jika pada jaman SMA dulu kita hanya belajar akuntansi dari satu sisi, di bangku perkuliahan, kita akan belajar akuntansi lebih banyak lagi. Jangan heran kalau kita akrab dengan istilah-itilah yang sebelumnya belum kita dapatkan di bangku SMA. Menjadi mahasiswa jurusan Akuntansi juga harus mempelajari materi atau mata kuliah lainnya seperti manajemen, ekonomi dan mata kuliah lainnya yang mengandung banyak hafalan, memang materi jurusan Akuntansi sebagian menuntut mahasiswa untuk menghafal, meskipun tidak sepenuhnya menghafal, tetapi juga memahami. 
Fakta di lapangan sering memperlihatkan bahwa proporsi terbesar dari para penganggur adalah mereka yang memiliki pendidikan lebih tinggi. Pendidikan yang lebih tinggi kebanyakan menyebabkan anak muda justru menolak untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan dengan sistem manual, termasuk pekerjaan di sektor pertanian yang dinilai kurang sesuai dengan tingkat pendidikan mereka. Kalangan terdidik, khususnya lulusan Perguruan Tinggi, cenderung mencari pekerjaan di sektor jasa. Padahal, pertumbuhan kesempatan kerja di sektor jasa tidak mampu mengimbangi pertumbuhan angkatan kerja terdidik.
 Peluang di atas hanya salah satu dari sekian banyak contoh peluang yang bisa dicoba oleh seorang saarjana. Peluang lain cukup banyak. Bisa diyakini bahwa, sebagai sarjana, peluang-peluang lain sebenarnya sudah ada di benak masing-masing. Hanya saja, sebagai sarjana biasanya para lulusan perguruan tinggi sering diliputi keraguan dan rasa malu untuk memulai usaha yang sudah di angan-angan sejak lama sehingga ketika seorang teman melakukan usaha seperti yang diangani tersebut, mereka hanya bisa menyesal.

Sumber :

http://drpriyono.blogspot.co.id/2012/03/peran-lulusan-fakultas-ekonomi-dalam.html


Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : N. Olivia
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA
        FAKULTAS EKONOMI

Rabu, 22 Juni 2016

Akuntansi Internasional

Jurnal 3


Topik                             : Kinerja Keuangan
Judul                             : ANALISA LAPORAN KEUANGAN GUNA MENGUKUR KINERJA
KEUANGAN PT ASTRA INTERNASIONAL TBK.
Nama Penulis                : Ratih Puspitasari
Penilaian kinerja melalui laporan keuangan yang didapatkan pada data dan kondisi masa lalu sulit untuk
mengekstrapolasikan ekspektasi masa depan. Namun kita harus ingat bahwa hanya masa depan yang dapat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil hari ini sebagai hasil dari analisis keuangan. Ukuran kinerja keuangan akan bekerja dengan baik bila diterapkan pada seluruh entitas usaha dimana investasi, operasi dan pembiayaan secara kolektif dikendalikan dan dikelola oleh manajemen.
Metode Penelitian         :
- Perencanaan dengan mengidentifikasi kebutuhan data yang akan digunakan dalam analisa laporan keuangan.
- Perencanaan waktu yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
- Studi pustaka dengan mencari, membaca dan merangkum bahan-bahan yang sesuai dengan topic penelitian.
Hasil                              :
Untuk analisa internal perusahaan manajemen melakukan analisa laporan keuangan pada PT Astra International Tbk. dilakukan setiap triwulan, dengan tujuan untuk menganalisa dan mengevaluasi pencapaian kinerja dalam triwulan. Hal ini dilakukan sebagai sumber informasi bagi manajemen untuk menjaga agar pelaksanaan program kerja tetap terlaksana dengan baik
sehingga kinerja tetap tercapai dengan baik dan dapat diambil keputusan-keputusan startegis.
Kesimpulan                   :
untuk menganalisa suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari trend laporan keuangan dalam
perusahaan itu sendiri namun juga perlu untuk membandingkan dengan perusahaan yang sejenis
lainnya. Analisa ini begitu penting karena dalam krisis global dunia sekarang ini banyak perusahaan sulit untuk mempertahankan kinerja apalagi meningkatkannya.

Sumber : Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012


Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : N. Olivia
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA

        FAKULTAS EKONOMI

Akuntansi Internasional

Jurnal 2


Topik                             : perpajakan
Judul                             : Aspek Perpajakan dalam Transfer Pricing dan Problematika Praktik
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
Nama Penulis                : Ita Salsalina Lingga
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah mencoba memaparkan aspek penetapan harga transfer (transfer pricing) ditinjau dari sudut akuntansi maupun perpajakan serta problematika praktik penghindaran pajak (tax avoidance) maupun kecurangan-kecurangan yang marak terjadi akibat praktik transfer pricing yang tidak wajar.
Metode Penelitian         :
Metode penelitian yang digunakan adalah ini penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti. Tipe penelitian ini umumnya berkaitan dengan opini, kejadian atau prosedur (Indriantoro dan Supomo, 2009:26). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur (library research).
Hasil                              :
Terkait dengan isu transfer pricing, secara umum otoritas fiskal harus memperhatikan dua hal mendasar agar koreksi pajak terhadap dugaan transfer pricing mendapat justifikasi yang kuat. Kedua hal prinsipil tersebut adalah: (1) afiliasi (associated enterprises) atau hubungan istimewa (special relationship) dan (2) kewajaran atau arm’s length principle (Harimurti, 2007).
Kesimpulan                   :
Transfer Pricing didefinisikan sebagai harga yang ditentukan oleh satu bagian dari sebuah organisasi atas penyerahan barang atau jasa yang dilakukannya kepada bagian lain dari organisasi yang sama. Transfer pricing dapat juga diartikan sebagai nilai atau harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjual (selling division) dan biaya divisi pembeli (buying division). Dilihat dari aspek perpajakan, pengertian transfer pricing adalah harga yang dibebankan oleh suatu perusahaan atas barang, jasa, harta tak berwujud kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa.

Sumber : Zenit Volume 1 Nomor 3 Desember 2012


Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : N. Olivia
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA
        FAKULTAS EKONOMI


Akuntansi Internasional


Jurnal 1

Topik                             : Manajemen Risiko
Judul                             : Manajemen Risiko Pada Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi Di
Propinsi Papua
Nama Penulis                : Arif Lokobal dan Marthin D. J. Sumajouw, Bonny F. Sompie
Perusahaan jasa konstruksi yang ada di propinsi Papua saat ini sangat banyak sehingga berlomba-lomba dalam mengerjakan setiap proyek konstruksi yang ditenderkan oleh pemerintah daerah  maupun pemerintah  pusat. Namun dalam  pelaksanaan  pekerjaannya, perusahaan  jasa pelaksana konstruksi banyak mengalami kendala. Hal ini  merupakan risiko yang sangat berat yang dialami oleh perusahaan jasa konstruksi di propinsi Papua pada umumnya dan kabupaten Sarmi pada khususnya. Perlu adanya kajian khusus untuk menilai setiap risiko yang dihadapi perusahaan jasa pelaksana konstruksi yang ada di kabupaten Sarmi, propinsi Papua.
Metode Penelitian         :
- Study Pustaka
Studi pustaka digunakan untuk mengetahui risiko apa saja yang dihadapi perusahaan jasa pelaksana konsturksi.
- Instrument Pengumpulan Data (Kuesioner)
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berbentuk checklist.
- Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder.
Hasil                              :
Hasil analisis untuk aspek-aspek risiko berdasarkan konsekuensi diperoleh urutan rangking risiko, yaitu: High Risk yang terdiri dari aspek pengawasan. Significant Risk terdiri dari aspek lokasi, sumber daya manusia dan mutu, aspek sosial budaya, dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), aspek perencanaan, aspek cuaca, dan aspek harga. Medium Risk terdiri dari aspek
material, peralatan dan waktu, dan aspek anggaran.
Kesimpulan                   :
Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor risiko dengan menggunakan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) pada Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi di Propinsi Papua (Study Kasus di Kabupaten Sarmi)  diperoleh 8 (delapan) aspek risiko untuk kemungkinan terjadinya kejadian.

Sumber : Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (109-118) ISSN:
2087-9334


Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : N. Olivia
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA

        FAKULTAS EKONOMI